Dulu....
kita bercerita
bersama dendangan rumput yang tengah bersuka ia
juga siulan burung pipit diantara sudut permatang durja
kita berlomba mengucap harapan
bersuka cita
bergaduh-gaduh sendiri
kita berlari diantara detik-detik waktu
sambil memikul derita dan kecambuk sekutu
juga mengangkang kita dalam lelah dan ragu
kini.......................................
kau pergi dan tak mungkin kembali
hanya tinggal kisah dan tetesan air mata yang menghunjam diri
siapa tak kuasa,,,,,,, ditinggalmu dengan rasa tak tega
jika dibayangkan kau berbaring dengan bisu
mencoba harapkan cahaya yang benderang
tutup nisan yang kian rapuh teradu hari
bila terus terbayang engkaupun bisa hilang terendam dalam tanah
tinggalkan belulang dan kain kisah derita.......... ayah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar